Aspek Aspek Berpikir Komputasional Yaitu

Aspek Aspek Berpikir Komputasional Yaitu

Manfaat Berpikir Komputasional

Berpikir komputasional memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

Melatih otak agar terbiasa untuk mulai berpikir secara matematis, kreatif, terstruktur, dan logis.

%PDF-1.7 %âãÏÓ 87 0 obj <> endobj 106 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<82E1EC905452679C3D770AB35FC242A8>]/Index[87 33]/Info 86 0 R/Length 92/Prev 114459/Root 88 0 R/Size 120/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hŞbbd``b`ş$ü�ã^ Á"$˜l@E ‚ D\/@Ärá"ø@Ä Á5H8l¶ VP=È(u�Qk˜��Œg`$ƒøÏ8ã+@€ Óê7 endstream endobj startxref 0 %%EOF 119 0 obj <>stream hŞb```a``r‘"Ë@(Æ Äš²JŒt>00d´·€Ô(M ;¶C©g�˜vœ%pÒ�ë,A]w=s²::X€D3u40p ±HÍ, �c`\• ¶’�A,²—�Ÿ��·„û‡v€Ç‚¶FÑÆW¬Bœ.ü;æ–ß;÷õÅC†,ÛÌ<’ .U``\H3Ñ^ ­ÌÀ¸/ÂgX` ¶V5· endstream endobj 88 0 obj <> endobj 89 0 obj <> endobj 90 0 obj <>stream hŞÔVmOÛ0ş+ş�ªØç×H¨-tc¶Ñ�*>„6*ÑJÃÚ ±¿;'iã¦tÛT¥±Ï绋ı

Step 1: Calculate the interest earned in the first year by multiplying $900 by 6%:$900 * 6% = $54.

Computational Thinking

Saat ini, kita sebagai manusia diberikan anugrah dapat berpikir untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seiring berjalannya waktu cara berpikir manusiapun ikut mengalami perubahan. Perkembangan Teknologi Informasi memberikan dampak terhadap cara berpikir kita yang saat ini cenderung menjadi lebih cepat dan mudah. Saat ini terdapat istilah Computational Thinking atau berpikir komputasional yang mungkin masih banyak diantara kita masih asing dengan istilah tersebut. Pada kesempatan ini akan kita belajar mengenai apa itu berpikir komputasional dan bagaimana tahapan serta pengaplikasiannya dalam membantu kita menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, kita belajar tentang apa itu Berpikir komputasional.

Berpikir komputasional merupakan metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknologi ilmu komputer atau informatika. Berpikir komputasional juga dapat diartikan sebagai konsep tentang cara menemukan masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati lalu mengembangkan solusi pemecahan masalah. Mungkin tidak sedikit orang mengira jika berpikir komputasional haruslah menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer. Namun pada kenyataannya berpikir komputasional juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di semua disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan matematika. Istilah Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional pertama kali dikenalkan oleh Seymor Papert di tahun 1980 dan 1996. Kemudian di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah dengan tujuan memperkenalkan berpikir komputasional kepada siswa sejak dini. Bahkan program tersebut juga mendapat dukungan dari Mark Zuckerberg (Facebook), Bill Gates (Microsoft), dan lainnya. Google juga terlibat dalam memberikan fasilitas kepada guru agar dapat menguasai CT yang menjadi salah satu keahlian yang harus dikuasi di abad 21 ini melalui kursus online. Berpikir komputasional sangat dibutuhkan di zaman saat ini. Hal ini berhubungan dengan penyelesaikan masalah yang cenderung lebih sederhana, mudah dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan model penyelesaikan masalah dapat digunakan untuk model permasalahan lainnya.

Kedua, kita belajar apa manfaat Berpikir Komputasional.

Ada beragam manfaat yang diperoleh dari berpikir komputasional, antara lain:

Ketiga, kita belajar Karakteristik Berpikir Komputasional.

Berpikir komputasional ternyata memiliki beberapa karakteristik, yakni:

Keempat, kita belajar Tahapan Berpikir Komputasional

Cara berpikir komputasional menggunakan berbagai teknik dasar dan tahapan sebagai berikut:

Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk melakukan sebuah inovasi.

Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk memahami keteraturan yang telah ditemukan.

Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah manusia hingga memprediksi cuaca.

Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.

Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.

Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.

Demikian langkah menyelesaikan persoalan dengan berpikir komputasional. Dimana perihal diatas dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sekaligus membiasakan kita supaya dapat selalu berpikir dan menyelesaikan persoalan dengan cara smart.

Untuk dapat berlatih berpikir komputasional kita dapat mengikuti aktivitas yang mengedukasi kemampuan problem solving secara langsung dengan mengunjungi Bebras Challenge Indonesia.

Semoga bermanfaat dan salam sehat serta tetap jaga kesehatan anda dengan mematuhi protokol kesehatan.

F. Denie Wahana, S.Kom.

Guru Informatika SMP Negeri 1 Salatiga

Pengertian Berpikir Komputasional

Dikarenakan kita hidup berdampingan dengan teknologi, maka kita perlu berpikir seperti sebuah mesin yang dapat bergerak dengan dinamis. Oleh sebab itu, berpikir komputasional bisa adalah sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mampu untuk mengamati masalah, memecahkan masalah hingga bisa melakukan mengembangkan solusi dari pemecahan masalah.

Pada dasarnya, berpikir komputasional memang mengadaptasi sebuah pemikiran atau cara kerja yang berasal dari komputer. Akan tetapi, beberapa orang masih beranggapan bahwa berpikir komputasional itu harus memakai aplikasi komputer. Pada kenyataannya yang dimaksud dalam berpikir komputasional tidak harus menggunakan komputer.

Istilah Computational Thinking atau disingkat menjadi CT atau berpikir komputasional untuk pertama kalinya diperkenalkan secara umum pada tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert. Seiring dengan berjalannya waktu, di tahun 2014, pemerintah Inggris mulai membawa materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Dimasukkannya materi pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan agar para siswa sudah mengenal teknologi sejak dini. Selain itu, pada siswa juga diharapkan mampu berpikir komputasional sejak dini.

Program yang dilakukan oleh pemerintah Inggris itu ternyata didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan lain-lain. Fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar tersebut dibantu oleh perusahaan Google melalui pelatihan secara online supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami dan menguasai Computational Thinking (CT).

Pada dasarnya, untuk berpikir komputasional memang tidak mudah atau bisa dibilang membutuhkan usaha yang lebih. Meskipun, susah untuk dilakukan, tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengubah pola berpikir kita menjadi pola berpikir komputasional. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk berpikir komputasional dalam situasi apapun. Jika, sudah terbiasa untuk berpikir komputasional, maka kita akan merasakan dampak positifnya, yaitu dapat berpikir dengan cepat, mudah, dan tepat.

Supaya terbiasa untuk berpikir komputasional, sebaiknya seorang sudah diajarkan sejak dini untuk berpikir komputasional. Alangkah baiknya,  setiap sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai memasukkan kurikulum pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga pola berpikir komputasional sudah bisa ditanamkan sejak dini.

Memudahkan kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.

Menerapkan Cara Manusia Berpikir Bukan Cara Komputer Berpikir

Karakteristik ketujuh dari berpikir komputasional adalah menerapkan cara manusia berpikir bukan cara komputer berpikir. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika berpikir komputasional adalah suatu metode atau cara seseorang untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah. Oleh karena itu, setiap manusia harus menggunakan cara berpikirnya sendiri bukan mengikuti cara berpikir komputer.

Pada karakteristik ini, seharusnya seseorang mulai menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan yang lebih hebat daripada komputer. Maka dari itu, dalam memecahkan suatu permasalahan, manusia harus sadar bahwa komputer itu dikendalikan oleh manusia bukan manusia yang dikendalikan oleh komputer. Dengan menyadari hal seperti itu, maka suatu permasalahan akan mudah untuk diselesaikan atau dipecahkan.

Geografi Permukiman

Geografi permukiman adalah salah satu cabang dari ilmu geografi manusia yang membahas mengenai perkembangan permukiman di suatu wilayah dan pola perkembangannya di permukaan bumi ini.

Demikian penjelasan mengenai berbagai macam aspek sosial dan aspek fisik dalam ilmu geografi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang macam aspek sosial dan ilmu geografi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Baca juga terkait Macam Aspek Sosial:

Globalisasi adalah suatu proses perubahan sosial yang melintasi batas-batas negara dan wilayah, sehingga menciptakan keterkaitan dan ketergantungan antara berbagai aspek kehidupan manusia1. Globalisasi merupakan fenomena yang terjadi di dunia modern, yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, komunikasi, transportasi, dan perdagangan2. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional3.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa aspek globalisasi yang penting untuk diketahui, yaitu:

Aspek ekonomi adalah salah satu aspek yang paling terlihat dalam globalisasi. Aspek ini berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa, investasi, keuangan, migrasi, dan perdagangan antar negara4. Aspek ekonomi globalisasi membuat pasar dunia menjadi lebih terbuka dan kompetitif, sehingga memungkinkan adanya aliran modal, tenaga kerja, produk, dan jasa lintas batas5.

Contoh dari aspek ekonomi globalisasi adalah:

Aspek politik adalah aspek yang berkaitan dengan sistem pemerintahan, demokrasi, hak asasi manusia (HAM), keamanan, dan kerjasama antar negara4. Aspek politik globalisasi membuat negara-negara menjadi lebih saling tergantung dan berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan berbagai isu global. Aspek politik globalisasi juga mendorong terbentuknya organisasi internasional atau regional yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Contoh dari aspek politik globalisasi adalah:

Aspek sosial budaya adalah aspek yang berkaitan dengan nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, agama, bahasa, seni, dan budaya dari berbagai masyarakat di dunia4. Aspek sosial budaya globalisasi membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka. Aspek sosial budaya globalisasi juga membuat masyarakat menjadi lebih mudah mengakses dan menyebarluaskan informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber.

Contoh dari aspek sosial budaya globalisasi adalah:

(1) Globalisasi: Aspek dan Ciri-Cirinya | kumparan.com. https://kumparan.com/berita-update/globalisasi-aspek-dan-ciri-cirinya-1v1njmEtA5Q.

(2) 6 Aspek Globalisasi dalam Kehidupan dan Contohnya Lengkap. https://dosensosiologi.com/aspek-globalisasi-dalam-kehidupan-dan-contohnya-lengkap/.

(3) Globalisasi: Pengertian, Aspek, Dampak Positif Negatif, Pengaruh, Contoh. https://www.studiobelajar.com/globalisasi/.

(4) aspek- aspek globalisasi | woelandluns. https://woelandluns.wordpress.com/2011/01/18/aspek-aspek-globalisasi/.

(5) Globalisasi – Pengertian, Aspek, Dampak, dan Penjelasan Lengkap – Saintif. https://saintif.com/pengertian-globalisasi/.

WULANSARI, Fitri (2023) Aspek Aspek Penting dalam Keberhasilan Inovasi Pelayanan Publik Layak Menikah Ijabah di Kabupaten Kebumen. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Pelayanan publik memiliki tujuan untuk memberikan bantuan atas kendala yang dialami kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok maupun birokrasi. Inovasi pelayanan publik dapat menjadi semacam transformasi pelayanan guna mendapatkan solusi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan lebih sesuai dengan keinginan dan harapan dari masyarakat itu sendiri. Inovasi Layak Menikah Ijabah merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen yang bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan data kependudukan setelah terjadi pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek penting dalam keberhasilan inovasi pelayanan publik Layak Menikah Ijabah (Layanan Administrasi Kependudukan Melalui Pernikahan Identitas Jadi Berubah). Penelitian ini berfokus untuk melihat aspek keberhasilan inovasi, yaitu Tata Kelola Inovasi, Budaya Inovasi, Kemampuan dan Alat serta Hambatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis interaktif. Uji Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi Layak Menikah ijabah yang di analisis menggunakan aspek keberhasilan inovasi menurut Bugge & Blocha (2018) sudah sesuai dengan aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari keempat aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, aspek tata kelola dan inovasi menunjukan bahwa sistem regulasi inovasi ini di dukung dengan adanya SK Nomor 470/00722/II/2021. Dimana aspek tata kelola dibagi menjadi empat sub aspek yaitu adanya SOP, sosialisasi dilakukan menggunakan media elektronik serta cetak, koordinasi yang di lakukan menggunakan Whatsapp. Kedua, aspek budaya inovasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan. Ketiga, kemampuan dan alat dalam inovasi layak menikah ijabah sudah baik, sistem yang digunakan yaitu sistem layak menikah ijabah dan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) serta upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tetap di lakukan untuk memperkuat semangat kerja, kreativitas dan produktivitas pegawai. Keempat, hambatan yang terjadi berupa hambatan internal dan eksternal.

Memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Semakin banyak solusi yang dimiliki, maka suatu masalah dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Cara Berpikir Komputasional

Supaya lebih mudah dalam menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengetahui cara atau tahapan untuk berpikir komputasional. Di bawah ini akan dijelaskan cara berpikir komputasional.

Dekomposisi adalah suatu metode atau konsep yang berfungsi untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Apabila suatu permasalahan yang besar dan kompleks menjadi kecil, maka permasalahan tersebut mudah untuk diselesaikan. Bahkan, dekomposisi bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam menemukan dan menerapkan sebuah inovasi. Misalnya, kita menjual suatu produk, kemudian agar produk itu diinovasi, maka kemungkinan besar produk tersebut akan laku terjual.

Pengenalan pola adalah suatu metode yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menemukan sebuah keteraturan yang ada di dalam data dan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting agar bisa memahami tentang keteraturan yang sudah ditemukan. Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang dari suara, wajah, bahkan pengenalan pola ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca. Pada suatu fenomena alam, sebenarnya pengenalan pola sudah bisa dilihat pada pola rotasi bumi, pola rasi bintang, pola pada daun, dan sebagainya.

Abstraksi adalah suatu metode berpikir komputasional yang mengutamakan terhadap hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, konsep abstraksi ini akan meninggalkan berbagai macam hal yang dianggap tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Algoritma adalah suatu pola pikir yang biasa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah yang bersifat sistematis untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Meskipun, algoritma ini sering dikaitkan dengan penghitungan, tetapi metode berpikir ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

Di zaman yang semakin modern dan serba dinamis ini, sudah seharusnya bagi setiap manusia untuk memiliki pola berpikir yang cepat dan dinamis juga agar tidak tertinggal dengan individu-individu lainnya. Maka dari itu, setiap manusia sebaiknya sudah mampu berpikir komputasional apalagi saat ini penggunaan teknologi sudah tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mudah untuk mengamati masalah, mencari solusi dari suatu permasalahan, memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.

Sumber:Dari berbagai macam sumber

KOMPAS.com - Berpikir omputasional didefinisikan sebagai penyelesaian masalah atau problem solving guna menentukan solusi yang dipandang efisien, efektif, dan optimal baik dijalankan oleh manusia maupun mesin.

Dilansir dari Columbia University, istilah berpikir komputasional dimaksudkan oleh Jeannete M. Wing, salah satu profesor ilmu komputer, menggambarkan berpikir komputasional sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus dikenlkan pada siswa layaknya kemampuan mendasar lainnya seperti membaca menulis dan aritmatika.

Berpikir komputasional erat kaitannya dengan kemampuan abstraksi dan penyederhanaan suatu masalah dalam rangka memberikan solusi ataupun mengembangkan desain suatu sistem yang kompleks.

Jeannette M. Wing memberikan definisi berpikir komputasional sebagai proses berpikir dalam memformulasikan serta menyatakan solusi dari permasalahan di mana sebuah komputer dapat menyelesaikan permasalahan secara efektif.

Baca juga: Kesesatan Berpikir: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya

Berpikir komputasional memiliki empat fondasi yang sudah dikenal dalam bidang informatika, yaitu abstraksi, algoritma, dekomposisi, dan pengenalan pola.

Berikut penjelasan empat fondasi berpikir komputasional, yaitu:

Pada bagian ini yakni mencari inti sari bagian penting dari suatu permaslahan dan mengabaikan bagian-bagian lain yang dianggap tidak perlu untuk selanjutnya fokus pada pencarian solusi.

Adalah menyusun Langkah berurutan secara tertulis dalam rangka menentukan tahap otomatis untuk mencapai suatu solusi.

Jika langkah berurutan ini dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman, maka langkah otomatis ini akan memerintahkan komputer untuk menyelesaikan persoalan.

Dekomposisi merupakan formulasi persoalan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu.

Pola yang dimaksudkan untuk memberikan latihan pada siswa untuk mengenali pola suatu persoalan, mengeneralisir tahapan penyelesaian masalah untuk dapat diterapkan pada persoalan sejenis.

Baca juga: Berpikir Kritis: Pengertian Ahli, Karakteristik, dan Manfaatnya

Effendi, Muhammad Afif. 2023. Computational Thinking Dalam Pembelajaran Informatika. Malang. CV Literasi Nusantara Abadi

Bersifat Menantang Dalam Sudut Pandang Intelektual

Karakteristik kedelapan dari berpikir komputasional adalah bersifat menantang dalam sudut pandang intelektual. Pada karakteristik ini, seseorang yang berpikir komputasional akan berusaha semaksimal mungkin dalam memahami dan menyelesaikan suatu masalah saintifik. Dengan kata lain, dengan berpikir komputasional, maka rasa ingin tahu dan kreativitas yang kita miliki menjadi terasah dengan baik.

Apabila rasa ingin tahu dan kreativitas sudah berkembang, maka ide dan gagasan untuk melakukan suatu hal atau memecahkan masalah akan berkembang juga. Selain itu, wawasan yang kita miliki dengan kehadiran sebuah rasa ingin tahu, bahkan kita juga mampu berpikir kreatif, sehingga tak akan pernah kehabisan ide atau gagasan.

Apa Itu Objek Geografi?

Objek geografi berasal dari Bahasa Yunani, yakni diambil dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau penjelasan. Apabila kedua kata tersebut disatukan, maka akan tersusun menjadi suatu kata yakni geography yang memiliki arti sebagai ilmu bumi ataupun ilmu yang mempelajari tentang bumi. Pada dasarnya, bumi yang kita huni adalah objek dari kajian ilmu geografi. Objek dari studi geografi adalah geosfer, yang mana meliputi letak ataupun gejala dan fenomena yang terjadi. Sebuah fenomena yang ditinjau dari sudut pandang geografi ini akan selalu diintegrasikan dengan berbagai ilmu lain.

Letak geografi dibagi menjadi dua, yakni letak fisiografi dan juga letak sosiografi. Contoh letak fisiografi ini yaitu letak astronomis, klimatologi, maritim, dan juga geomorfologi. Sementara untuk contoh letak sosiografis yaitu letak sosial, ekonomi, kultural, dan politik. Objek material dalam studi ini yang disebut dengan geosfer yaitu:

1. Litosfer atau lapisan keras, yakni lapisan luar dari bumi atau yang biasa disebut dengan kerak bumi dalam ilmu geologi. 2. Atmosfer atau lapisan udara, yakni cuaca dan juga iklim yang dikaji dalam klimatologi dan juga meteorologi, dan lainnya. 3. Hidrosfer atau lapisan air, yakni berupa lautan, danau, sungai, dan juga air tanah. 4. Biosfer atau lapisan tempat hidup, yakni terdiri dari hewan, tumbuhan, dan juga manusia sebagai sebuah komunitas bukan individu. 5. Pedosfer atau lapisan tanah, yakni lapisan batuan yang sudah mengalami pelapukan secara organik, fisik, dan juga kimia.

Geografi manusia atau yang biasa disebut dengan geografi sosial merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari mengenai hubungan dan juga pengaruh timbal balik antara alam dan manusia. Cabang ilmu geografi yang satu ini lebih menekankan pada aktivitas manusia sebagai salah satu objek pokok studinya. Objek pokok studi geografi manusia ini mencakup beberapa aspek yakni aspek kependudukan dan aspek aktivitas yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, dan juga budayanya. Berikut ini adalah cabang ilmu geografi manusia, antara lain:

Geografi penduduk adalah salah satu cabang dari ilmu geografi manusia yang objek kajiannya merupakan aspek keruangan penduduk. Objek studi yang satu ini mencakup densitas, penyebaran, perbandingan jenis kelamin, perbandingan manusia dengan luas lahan yang ada dan lain sebagainya.

Geografi ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu geografi manusia yang membahas mengenai usaha manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah suatu barang untuk bisa memenuhi kebutuhan dan menganalisis pola lokasi, distribusi, dan juga persebaran kegiatan industri dan juga perdagangan tersebut.

Geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya yaitu aspek keruangan pemerintahan dan juga kenegaraan yang meliputi hubungan regional serta internasional pemerintahan ataupun kenegaraan di permukaan bumi.